Tidak Maksimal Kurikulum di Indonesia
Selasa, 19 Januari 2010
Kurikulum saat ini, belum berorientasi pada kepentingan peserta didik sebagai Subjek (child oviented) tetapi, kurikulum dikembangkan keara peserta didik sebagai Objek,hal ini mengakibatkan kurikulum dikembangkan pengetauhuan ,kemampuan, dan ketrampilan. Bukan dikembangkan untuk memberikan menciptakan ilmu yang tidak bermanfat di dalam kehidupannya, tetapi memberikan kesempatan kepada anak didik mengembangkan potensinya dalam berbagai aspek kehidupannya
Ada satu hal mendasar yang sangat urgent dalam pendidikan yaitu kompetensi guru. Kompetensi guru merupakan pilar utama dalam melaksanakan kurikulum. Jadi, percuma kalau kurikulum yang selalu diubah, bukan kompetensi guru.
Kompetensi guru selalu berhubungan dengan tingkat kesejahteraan. Selama ini kesejahteraan guru merupakan kendala utama untuk mendapatkan kwalitas guru yang baik
Kurikulum pendidikan susuanan bahan pembahasan dan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidkan di Indonesia ini. .
Koparasi antara penjelasan diatas salin terkaitan satu sama lain antara lain kurikulum harus dikembangkan sedeikian rupa sehinga mencetak anak didik yang berkualitas dan guru harus mempunyai kompentensi yang merupakan pilar utama dalam mencerdaskan anak didik di Indonesia. Dalam rangka mencapai apa yang kita harapkan menjadi anak didk yang berguna bagi orang tua maupun lebih global yakni masyarakat.dan Negara.
Kurikulum adalah program pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan dalam arti (sekolah) dbagi siswa berdasarkan program pendidikan tersebut siswa melakukan sebagai kkegiatan belajar, sebagai mendorong perkembangan dan pertumbuhannya sesuai dengan tujuan pendidikan kurikulum tersbut menjadikan lingkungan pendidikan bagi siswa melakukan aktifitas kegiatan belajar. Kurikulum tidak terbatas pada sejumlah mata pelajaran namun meliputi segala sesuatu yang dapat mempengarui perkembangan siswa,
Kurikulum pengalaman pendidikan kebudayan sosilal,moral,kesenian disediakan untuk anak didik internal maupun eksternal sekolah maksud untuk berkembang menyeluruh dalam segala segi dan meroba pola fakir mereka, tingka laku mereka sesuai dengan tujuaan pendidikan
Robert Zais (1976) yang mengatakan kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran atau ilmu pengetahuan yang harus ditempuh oleh siswa untuk mencapai suatu tingkat tertentu atau untuk memperoleh ijazah. Kedua definisi ini menekankan pada daftar mata pelajaran. Jadi apa yang disebut dengan kurikulum itu adalah deretan nama mata pelajaran bagi siswa kelas tertentu dan sekolah tertentu.
Korelasi antara penjelasan diatas sangat bekaitan. Bahwa kurikulum ini sangat pentin sekali, untuk mengembangkan potensi akan didik. Akan menjadi anak didik yang mempunyai moralitas yang baik.
Kurikulum adalah program pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan dalam arti(sekolah) bagi siswa berdasarkan program pendidikan tersebut siswa melakukan sebagai kkegiatan belajar, sebagai mendorong perkembangan dan pertumbuhannya sesuai dengan tujuan pendidikan kurikulum tersbut menjadikan lingkungan pendidikan bagi siswa melakukan aktifitas kegiatan belajar. Kurikulum tidak terbatas pada sejumlah mata pelajaran namun meliputi segala sesuatu yang dapat mempengarui perkembangan siswa,
Yang menjadi penghambat kurikulum saat ini adalah seorang Motifator hanya menyediakan pengajaran yang siftanya umum.seharusnya kurikulum ini harus di imbanggi dengan kurikulum kontemporer, yang akan memberikan nilai tamba kepada anak didik.sehinga menjadi anak didk yang profesional baik dalam bentuk fisik,perbuata didalammsyarakat.
• Kurang memberdayakan peranan sekolah dan prastisipasi masyarakat dalam mendukung kurikulum yang ada.
• Belum ada lembaga yang berperan sebagai
• Pengembangan kurikulum hanya sebatas menagjarkan pada kepentingan politik
• Pengembangan kurikulum kurang memphatikan proses belajar mengajar berlangsung.
Pada saat ini,adanya perubahan dalam sistem pemerinta di negara kita ini dari sentralisasi kedesentrlisasi mengakibatkan depertemen pendidikan yang bertanggung jawab dalam pengembangan pendidikan termksud didalam pengembangan kurikulum, pelaksanan kurikulum, monitoring, dan evaluasi.
Walau sisi positifnya, daera lebih mandiri untuk mengembangkan kurikulumnyaaesuai dengan potensi daera masing-masing tetapi hambatn untuk saat ini untuk pengembangan kurikulumnya kurikulum, monitoring, dan evaluasi. Permasalanya daerah belum memiliki pengalaman dalam pembutannya, juga kurang SDM yang ada didaera.
Pengembangan kurikulum ini, untuk mewujudkan pendidikan nasional denagn memperhatikan pahap pekembangan dan kesesuaiannya dengan lingkungannya kebutuhan pembaggunan. Perkembangan ilmu pengetahuan,intlektual dan emosional sehinga siswa mampu menunjukan Moral dan Estetika yang baik.4
Didalam pendidikan dewasa ini, pembawaan dan keinginan seorang anak sangat di perhatikan bagi mereka dipilih bahan-bahan pelajaran berupa mata pelajaran agama maupun umum. Pengembangan kurikulum ini dapat memberikan nilai tamba dilingkungan bermasyarakat baik fisik,mental, dan moral sehinga anak didik mampu mencari kehidupan sendiri (mandiri). Sehinga membentuk anak didik yang Inzan kamil.
Pengembangan kurikulum ini, Mengunakan metode / prinsip-prisip berikut ini:
• Diberikan pelajaran keagaman, karena ilmu termulia mengetahui Allah dan sifat–sifatnya.
• Memberikan cara hidup mulia,sempurna, seperti ilmu Aqidah,Hadits, dan Fiqih.
• Mempelajari ilmu Mantik(logika) sehinga terhindarlah seseorang dari siswa kekeliruan cara berfikir.
• Memberikan pendidikan kejuruan, Teknik, dan industrialisasi untuk mencari penghidupan. Pendidikan islam di utamakan segi-segi kerohanian, keagman dan moral.
Kurikulum berdasrkan prinsip belajar siswa aktif, artinya pada saat proses belajar mengajar itu berlangsung siswa dituntut untuk belajar seca akfit melakukan kegiatan, merasakan adanya masalah mendorong anak didik untuk mencari dan menemukan permasalah an dan menyelesaikan dengan dengan baik Kendatipun siswa atau anak didik. Aktif dalam belajar namun para guru atau pengajar pun harus membimbing siswa dan menilai dan memberikan apresiasi sehinga mendorong mereka untuk lebih maju lagi jangan sampai sebalik nya siswanya aktif tetapi gurunya pasif . inila yang perluh kita sayangkan.
Denagn hubungan diatas ada beberapa prinsip yangdapat menjadi pengembangan kurikulum kita yakni :
• Belajar bersifat keseluruhan (umum atau khusus).
• Belajar bersifat kontinu (ajeg)
• Hasil belajar adalah dalam bentuk perubahan perilaku siswa seara menyeluru baik Sntlektual,Spritual, dan Emsional
• Belajar menemukan pemasalah dan mampu menyelesaikan
• Belajar berdasarkan kebutuhan motifasi siswa.
Komparasi antara penjelasan diatas adalah semua kurikulum yang di tetapkan oleh pemerintah, selalu aktif untuk mencari permasalahan dan meneliti secara kemapun para siswa atau anak didik,tanpak menafikan para guru atau pengajar. Belajar ini perlu kontinu, sehinga hasil belajar berkembang segnifikan didalam pribadi siswa atau anak didik baik mengembsngksn Intlektual,Spritual,dan Emosional.
Kurikulum sebagai program pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan (sekolah). Berdasarkan program pendidikan tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan kegiatan belajar sehinga bisa mendorong perkembangan anak didik dan perkembangan sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.Kurikulum disusun sedemikian rupa aneka program kegiatan belajar mengajar untuk memacu kreatifitas anak didik secara intensip mempunyai Intlektual,Spritual, dan Emosional sehinga kurikulum di indonesia ini menjadi yang lebih baik.
Kurikulum sebagai suatu kesatuan yang dilakukan untuk menyetahui
”keseuaian kurikulum” yang bersangkutan dan dasar fungsi dan tujuan kurikulum pendidikan nasional serta kesesuaian denagan tuntunan perkembangan yang terjadi di dalam lingkungan masyarakat.
Melihat situasi dan kondisi untuk menerapkan kurikulum pendidikan dilingkungan masyarakat sesuai dengan perkembangan jaman di masyarakat sehinga anak didik tida larut dalam perubahan jaman yang sangat merusak anak didik.maka perlu di kembangkan kurikulum pendidikan. Sehinga menghasilkan anak didik yang yang baik akhlaknya, moralnya, sehinga bermanfat untuk Agama,bangsa, dan negara.
Kurikulum bagi kita yang berkecimpung dalam dunia pendidikan tentu bukanlah suatu istilah yang asing. Hampir setiap hari kita mengatakannya atau paling tidak mendengar diucapkan oleh orang lain. Hal ini tidak heran karena kurikulum adalah sesuatu yang sangat berkaitan erat dengan dunia kita. Namun kalau kita coba anya kepada beberapa orang diantara kita apa itu kurikulum, saya yakin kita akan mendapatkan pengertian, pemahaman, dan persepsi yang berbeda
Perencanahan kurikulum adalah suatu proses sosial yang kompleks yang menuntut berbagai jenis tingkat perbuatan keputusan, untuk mendiskusikan dan mengkordinasikan proses menghendaki pengunaan model-model untuk menyajikan aspek-aspek kunci kendatipun penyajian tersebut pada gilirannya harus menyederhanakan dan banyak aspek dan mungkin mengabaikan beberapa aspek lainya. Sebagaiman dengan model-model pembuatan keputusan umumnya,maka rumusan suatau model perencana berdasarkan asumsi-asumsi rasionalitas yakni asumsi tentang pemrosesan secara cermat dan informasi misalnay tenteng mata ajaran siswa, lingkungan , hsasil belajar.
Model perencanan yang dikemukakan diatas sesunguhnya merupakan tipe-tipe yang ideal ( ideal types) dan bukan model ”perencanaan kurikulum aktual ” Umumnya perencaan kurikulum mengandung keempat aspek model tersebut namun untuk mem bedakan nya antara satu dengan yang lainnya diperluhakan anlisis. Sehinga hasilnya nanti menjadi yang lebih baik dan bisa di terima di kalangan masyarakat.
KESIMPULAN
Kita melihan kurikulum di negara kita ini, belum maksimal diterpkan kurikulum yang mebuta para anak didk mengembangkan potensi yang mereka miliki. Baik dalam mengembangkan Intlektual,Spritual, dan Emosinal. Sehinga menjadi anak didik yang berprilaku yang baik, didalam lingkungan masyarakat . kalau kita melihat kurikulum yang sekarang ini hanaya mementingkan Intlektual umum saja, sehinga ilmu yang mereka daptkan itu, tidak di Amalkan didalam lingkungan masyarakat .
Melakukan kemaksiatan, judi, mabuk-mabukan , berjinah, dan kemaksiatan yang lainya. Dengan demikian Prorgam Pemerintah harus melihat dan perkembangan jaman. Yang telah merusak moralitas anak didk. Sehinga para pemerinta harus menapilkan program kurikulum yang bisa menangakis lajunya arus perkembangan di indonesia ini,. Sehinga anak didik tidak terlarut.

0 komentar:
Posting Komentar